Minggu, 26 Agustus 2007

T-Rex Berlari Lebih Cepat daripada Manusia



TYRANNOSAURUS Rex (T-Rex) bukan hanya dinosaurus karnivora yang bertampang menyeramkan. Para ilmuwan Inggris mengungkap,T-Rex bahkan mampu berlari lebih cepat daripada pemain sepak bola profesional.

Tim peneliti University of Manchester mengkalkulasi, TRex bisa berlari hingga kecepatan 28,4 kilometer per jam.Padahal,TRex dewasa memiliki bobot ratarata enam ton.Kombinasi postur, bobot, daya serang, dan kelincahan menjadikan T-Rex predator paling ganas pada zamannya.

Sebelumnya, para ilmuwan menduga, T-Rex adalah binatang lamban karena memiliki bobot sangat berat.Namun,analisis terhadap struktur tulang dan otot T-Rex oleh ilmuwan University of Manchester Bill Sellers dan Phil Manning mengungkap fakta berlawanan. Namun demikian,T-Rex bukan dinosaurus yang mampu berlari paling cepat.Velociraptor yang berbobot rata-rata 20 kg dinilai sebagai dinosaurus paling cepat dengan kecepatan lari 38,4 kilometer per jam.

Dilophosaurus yang berbobot rata-rata 430 kg mampu berlari dengan kecepatan 37,6 kilometer per jam dan Allosaurus yang berbobot 1,4 ton mampu berlari secepat 33,6 kilometer per jam.

Manusia berbobot 70 kilogram yang memiliki struktur otot dan tulang olahragawan profesional umumnya bisa berlari hingga kecepatan 28,3 kilometer per jam. Tim peneliti menggunakan simulasi komputer untuk memprediksi kecepatan lari dinosaurus.

Sabtu, 25 Agustus 2007

Bocah jenius Indonesia

Usia 9 Tahun, Lolos Seleksi Perguruan Tinggi

HONG KONG
– Bocah Indonesia, March Boedihardjo, mencatatkan diri sebagai mahasiswa termuda di Universitas Baptist Hong Kong (HKBU). Pihak universitas harus berdiskusi antardepartemen dan juga dengan orangtuanya, sebelum memutuskan menerima bocah sembilan tahun itu menempuh pendidikan di sana. ’’Hasil tes tulis dan wawancara sangat baik,’’ jelas Presiden HKBU Profesor Franklin Luk saat jumpa pers bersama March. March akan memulai kuliah bulan depan bersama rekan-rekan yang usianya rata-rata sepuluh tahun lebih tua darinya. Bila lulus nanti, March akan memiliki gelar sarjana sains ilmu matematika sekaligus master filosofi matematika.

Karena keistimewaannya itu, perguruan tinggi tersebut menyusun kurikulum khusus untuknya dengan jangka waktu penyelesaian lima tahun. ”Dengan niat mengembangkan kepintaran akademik, pertumbuhan personal, dan kehidupan kampus, kami menyusun peta pembelajaran yang terbaik untuk March. Cara ini bisa mendorong March untuk memperkaya kemampuan,” sambung Luk.
Ayah March, Tony Boedihardjo, menjelaskan, sebenarnya mereka sudah melamar ke beberapa universitas lain di Hong Kong. Di antaranya Universitas of Hong Kong, Hong Kong University of Science and Technology, dan Chinese University of Hong Kong. ”Namun, universitas-universitas itu belum memberikan jawaban,” kata Boedihardjo.
Selama jumpa pers, bocah cerdas itu tidak lepas dari perilaku kanak-kanaknya. Beberapa kali dia bergurau dengan membuat tampang lucu dan bermain-main dengan mikrofon.
Ketika ditanya tentang cara beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru, March mengaku tidak pernah cemas berhadapan dengan teman sekelas yang lebih tua darinya. ”Ketika saya di Oxford, semua rekan sekelas saya berusia di atas 18 tahun dan kami kerap mendiskusikan tugas-tugas matematika,’’ kisahnya.
March memang menempuh pendidikan menengah di Inggris. Hebatnya, dia masuk dalam kelas akselerasi, sehingga hanya perlu waktu dua tahun menjalani pendidikan setingkat SMA itu.
Untuk menentukan kelulusan, dia harus menempuh ujian akhir A-level (advanced level). Hasilnya, dia mendapat dua nilai A untuk pelajaran matematika dan B untuk statistik.
Tidak cukup di situ. Dia juga berhasil menembus Advanced Extension Awards (AEA), ujian yang hanya bisa diikuti sepuluh persen pelajar yang menempati peringkat teratas A-level. Dia lulus dengan predikat memuaskan. Dalam sejarah AEA, hanya seperempat peserta AEA yang bisa mendapat status tersebut.
Dalam lima tahun ke depan, March akan melewati hari-harinya untuk mempelajari bahasa, pendidikan fisika, komputer, agama, dan filosofi. Selain itu, pihak universitas mendorong March untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemahasiswaan plus aktivitas kesenian yang digelar di kampus. Dengan demikian, dirinya mendapat pengalaman penuh sebagai mahasiswa.

Rabu, 22 Agustus 2007

Dua Punggawa SFC akan tampil usai lebaran

PALEMBANG - Harapan pecinta Sriwijaya FC untuk menyaksikan penampilan Firmansyah dan Oktavianus harus tertunda lagi. Pasalnya, arsitek tim Rahmad Darmawan mengklaim kalau dirinya tidak mau ambil risiko besar untuk memaksa diturunkan kedua pemain tersebut di dua laga away mendatang. Itu karena cedera yang dialami punggawa inti Laskar Sriwijaya tersebut belum fit seratus persen. Apalagi trauma pascacedera lebih riskan dari pada masa penyembuhan cedera itu sendiri.
“Saya tidak mau setengah-setengah menurunkan pemain yang tidak dalam kondisi bugar. Cristian Worabay yang hampir dikatakan 100 persen sembuh saja, tidak berani saya mainkan. Apalagi Firmansyah dan Oktavianus yang memang masih belum sembuh total,” jelas Rahmad Darmawan, tactician SFC, kemarin (22/8).
Nah, besar kemungkinan Firmansyah dan Oktavianus baru akan diturunkan usai Lebaran Idulfitri mendatang. Namun demikian, sebenarnya kedua pemain ini juga hampir dikatakan sembuh total. Hanya Rahmad Darmawan saja yang benar-benar selektif, terutama demi kebaikan dan masa depan kedua pemain itu sendiri.
“Kalau dipaksakan nanti cederanya bisa kambuh lagi. Kan kasihan pemainnya sendiri yang akan rugi. Saya baru pastikan keduanya diturunkan usai Lebaran, karena saya perkirakan cederanya sudah sembuh total,” tandasnya. (mg2)